Manfaat Penggunaan Kombinasi Spirulina dengan Klorokuin Sebagai Anti-Malaria pada Mencit yang Terinfeksi Plasmodium Berghei

  • Hendri Astuty
  • Amirah Nisrina
Keywords: Spirulina, Klorokuin, Plasmodium berghei, Tingkat Parasitemia, Mencit Swiss

Abstract

Sampai saat ini Malaria masih merupakan penyakit endemik, walaupun target untuk eliminasi malaria tahun 2030 masih terus dilakukan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah adanya resistensi malaria terhadap obat yang digunakan salah satunya klorokuin. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan obat alternatif berbasis kombinasi sebagai pengganti obat malaria yang resisten.  Penelitian ini bertujuan untuk  melakukan terapi herbal yang dapat bekerja sebagai efek antimalaria. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan desain post test control group only.  Pemberian herbal yang digunakan pada penelitian ini adalah Spirulina crude dalam bentuk bubuk. Spirulina merupakan tanaman yang bekerja dengan menghambat pertumbuhan parasit dengan memodulasi sistem imun. Selain itu, Spirulina juga memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Zat aktif yang terkandung dalam Spirulina adalah fikosianin. Pada penelitian ini dilakukan pengujian efek pemberian Spirulina baik secara tunggal maupun kombinasi dengan klorokuin secara oral pada mencit Swiss yang terinfeksi Plasmodium berghei. Dosis Spirulina yang diujikan adalah 250 mg/kgBB mencit dan 500 mg/kgBB mencit. Perbandingan densitas parasitemia dengan metode the 4 days suppression test pada semua kelompok perlakuan dengan uji Kruskal-Wallis, didapati nilai signifikan (p<0.01). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pemberian kombinasi Spirulina dengan klorokuin bersifat sinergis sebagai antimalaria.

Published
2025-01-16