Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) dalam Sistem Imun dan Keganasan
Abstract
Heat Shock Protein (HSP) didefinisikan sebagai protein yang
proses transkripsinya diinduksi oleh adanya stres akibat suhu yang
tinggi atau heat shock, dan dibedakan oleh struktur gen yang
berkaitan dengan ukuran protein dan fungsinya. HSP merupakan
protein yang memegang peranan penting dalam mempertahankan
homeostasis seluler dan melindungi sel dari kondisi kronis dan
akut, akibat stres yang ditimbulkan oleh faktor pencetus lain selain
panas seperti anoksia, iskemia, ion logam berat, etanol, nikotin,
stres bedah dan agen virus. Protein HSP dibagi menjadi enam
kelompok besar yaitu HSP10, HSP40, HSP60, HSP70, HSP90 dan
HSP110 yang memiliki fungsi dan lokasi yang berbeda. HSP dapat
berfungsi sebagai immunogen dalam memberikan respon terhadap
proses inflamasi yang berikatan dengan reseptor permukaan untuk
menginduksi reaksi imun adaptif. HSP dalam sistem imun memiliki
peran dalam fungsi optimal sel-sel imun dengan menginduksi
fenotipe sel T-helper1 (Th1), T-helper2 (Th2) dan T-regulator
(Treg). Keberadaan HSP juga dapat memicu imunitas terhadap
keganasan, dengan perannya sebagai antigen tumor interseluler
dan memicu respon Cytotoxic T-Lymphocyte (CTL) terhadap selsel kanker. HSP berfungsi sebagai molekul chaperone
(pendamping) yang mampu mengikat polipeptida intraseluler sel
kanker, dan memainkan perannya dalam respon imun bawaan
sebagai peredam dan kekebalan adaptif, melalui peningkatkan
respon imun anti kanker dan fungsi CTL, dengan cara menginduksi
antigen-spesifik yang membunuh sel-sel kanker. Pengukuran kadar
HSP melalui metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
pada beberapa kondisi klinis tertentu, dapat digunakan dalam
memprediksi keadaan klinis pasien dan terapi selanjutnya. Studi
mengenai HSP pada keganasan juga diharapkan akan terus berkembang, yang pada akhirnya diharapkan pengetahuan tentang
HSP dapat digunakan pada terapi keganasan.